Rahasia Terkabulnya Doa
Pernakah Doa Anda Terkabul?
Pernakah anda berdoa kemudian doa anda terkabul? Jawaban anda pasti bahwa doa saya kadang terkabul kadang tidak. Kalau begitu bagaimana pandangan anda tentang firman Allah dalam dalam surah Al-Mu’min ayat 60 yang artinya:
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina. (Q.S. Al-Mu’min: 60)
Kalau jawaban anda seperti itu bahwa doa anda kadang terkabul dan kadang tidak berarti ayat yang berbunyi "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu” merupakan ayat yang tidak valid. Secara teks, ayat tersebut menggambarkan bahwa hamba yang berdoa akan dikabulkan doanya oleh Allah tapi kenyataannya tidak begitukan. Walaupun apa yang anda minta terkabul secepatnya dan menurut saya itu hanyalah kebetulan saja. Karena doa yang bukan kebetulan itu adalah doa yang selalu terkabul. Sekali lagi percayakah anda mengenai ayat tersebut? Kalau anda percaya, bagaimana anda menjelaskan?
Ada yang mengatakan bahwa semua doa pasti terkebul, kalau tidak sekarang pasti terkabulnya dilain waktu, 2 tahun atau 10 tahun akan datang. Menurut saya itu adalah jawaban untuk orang awan dan itu adalah jawaban yang konyol. Itu merupakan jawaban agamawan yang tak mempunyai alasan untuk membela ayat tersebut. Doa tetap doa, doa yang terkabul sekarang bukan waktu yang akan datang. Doa yang kita harapkan adalah doa yang terkabul sesegera. Coba seandainya anda seorang mahasiswa kemudian anda benar-benar butuh sebuah sepeda karena rumah anda jauh dari tempat kuliah dan tidak dijangkau angkutan umum. Pada waktu itu benar-benar musim final yang mengharuskan anda pergi kuliah tepat waktu. Andapun memohon kepada Allah supaya mendapatkan sebuah sepeda demi kemudahan perjalanan ke kampus. Sebenarnya anda tahu yang lebih cocok adalah sebuah motor tapi anda merasa terlalu memberatkan jadi anda minta sepeda supaya lebih mudah terkabulkan. Musim finalpun sudah berakhir dan liburan sudah dekat namun sepeda yang anda harapkan belum belum anda dapatkan. Beberapa lama kemudian sekitar 5 bulan atau 6 bulan ada keluarga anda yang memberikan anda sepeda tapi sepeda itu anda tidak menikmatinya karena daerah anda terjadi luapan air dan hujan pun tak pernah reda sehingga butuh waktu yang lama sampai banjir surut dan tanah mengering. Tidakkah anda merasa tertipu dengan ayat tersebut dimana anda seperti anak kecil merengek-rengek minta sepeda. Tidakkah sama halnya anda diberikan emas tapi emas itu ada di kandang macan. Banyak kisah yang serupa dengan kisah tadi dan bahkan ada yang lebih dari itu.
Terkabulnya Doa
Soal terkabul atau tidaknya doa itu sebenarnya jauh sudah diceritakan dalam Al-Qur’an. Artinya sudah banyak orang sebelum anda yang yang doanya tidak diterima. Dan dalam Al-Qur’an banyak menjelaskan tentang sejarah kehidupan manusia khususnya doa hamba yang terkabulkan. Maka seharusnya kita belajar dari kisah-kisah manusia yang terkabulkan doanya yang diceritakan dalam Al-Qur’an. Dan tak ada salahnya anda mengambil pelajaran dan pengalaman kemudian anda amalkan dan insya Allah doa akan terkabul pada waktu yang anda harapkan.
Marilah kita merubah cara kita berdoa, dan menghancurkan kepercayaan lama dan menghilangkan alasan-alasan konyol itu dari pikiran kita dan sekali lagi doa yang benar pasti terkabul sebagaimana yang anda harapkan bahkan melebihi apa yang anda harapkan. Sedangkan doa yang salah itulah yang membuat anda menunggu bertahun-tahun.
Kenapa doa kita kadang terkabul dan kadang tidak, itu karena cara berdoa kita tidak betul alias salah. Sebagaimana yang saya katakan sebelumnya bahwa doa anda kadang terkabul hanya perasaan anda yang mengatakan tapi sebenarnya itu cuma kebetulan saja. Dan kadang doa anda tidak terkabul karena memang itulah hasil dari doa anda. Perhatikan firman Allah dalam surah Ar-Raad ayat 14 yang artinya:
Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) doa yang benar…(Q.S. Ar-Raad: 14)
Ayat tersebut menjelaskan kepada kita bahwa ada doa yang benar dan sebaliknya ada pula doa yang yang tidak benar sehinga lubuk hati anda bertanya, bagaimanakah doa yang benar?
Doa mempunyai syarat sehingga segera terkabulkan dan doa yang memenuhi syarat itulah doa yang benar. Namun saya tidak membahas syarat tersebut secara rincian poin. Yang pasti marilah kita belajar berdoa dari kisah-kisah hamba Allah yang tetrkabulkan doanya.
Supaya lebih mudah anda mengerti, bandingkanlah doa-doa dalam Al-Qur’an dan doa-doa harian anda. Perhatikanlah doa nabi Yusuf a.s. pada surah Yusuf: 101 yang artinya:
Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta'bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh. (Q.s. Yusuf: 101)
Doa Nabi Musa AS juga tersebutkan dalam Al-Qur’an yang artinya:
Musa berdoa: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang di antara para penyayang." (Q.S. Al- A’raf:151)
Satu lagi doa nabi Sulaiman AS dalam Al-Qur’an yang artinya:
Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh." (Q.S. An-Naml: 19)
Dan bandingkan doa anda setiap hari yang kurang lebihnya berbunyi seperti ini:
-Ya allah saya butuh motor untuk pergi mencari nafkah untuk menghidupi istri dan anak-anakku. Tidakkah engkau melihat hambamu ini yang selalu setia menyembahmu dan selalu menyebut namamu… Yaa Allah tidakkah Engkau menyayangi hambamu ini yang tiap hari jalan kaki dan naik becak ke kantor.
-Ya Allah... luluhkanlah hati si Aminah, jadikanlah dia menjadi pacar terbaikku. Kebahagiaan jiwa dan ragaku tergantung padanya. Ya Allah… hambamu yang lemah ini benar-benar tidak bisa hidup tampa dia.
-Ya Allah... Jadikanlah kesempatan ini berharga bagiku karena hidupku tergantung padanya, aku benar-benar tak berdaya dan tak bisa makan apa-apa kalau hambamu ini tidak Lulus PNS.
Doa-doa dalam Al-Qur’an selalu menggunakan kata umum atau tidak langsung dan kebanyakan doa yang mengandung kata rahmat, petunjuk, inayah, jalan lurus, keselamatan. Kata umum maksudnya disini seperti kendaraan. Kendaraan merupakan kata umum dari sepeda, motor, mobil, perahu dsb. Sedangkn sepeda, motor, perahu dan selainya merupakan kata khusus dari kendaraan dan yang lebih penting apa fungsi kendaraan itu. Untuk lebih jelasnya perhatikan lagi satu ayat Al-Qur’an tentang doa nabi Zakaria AS, ayat tersebut berbunyi:
Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: "Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik. (Q.S. Al-Anbiyaa: 89)
Doa nabi Zakaria AS tersebut secara tidak langsung menyatakan bahwa dia berdoa untuk dianugrahkan seorang anak tapi dia hanya menggunakan kata yang sederhana yang umum. Kenapa doa sebaiknya menggunakan kata umum, karena berdoa itu untuk dikabulkan. Untuk terkabul sesegera mungkin maka bedoalah sesuatu yang tidak membatasi Allah. Allah tidak boleh dibatasi bukan berarti Allah tidak bisa melalaukan apa-apa. Anda tahukan bahwa Allah SWT sayang sekali sama hambanya, sehingga apa yang yang hamba minta pasti Allah kabulkan. Kenapa Allah tidak boleh dibatasi, karena Allah lebih tahu kebutuhan kita dari kita sendiri. Tugas kita hanyalah meminta dan yang anda minta itu tidak perlu menyebutnya secara rinci karena sebenarnya Allah sudah tau apa yang ada di hati hambanya. Dengan itu Allah berfirman yang artinya:
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas (Q.S. Al-A’raa: 55)
Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi. (Q.S. Thaaha: 7)
Ayat diatas mengajarkan kita supaya tidak berlebih-lebihan dalam berdoa dan tidak melampaui batas sekaligus memperingatkan kita bahwa Allah lebih tahu yang tersembunyi di hati hambanya. Selain itu ayat diatas juga mengajarkan kepada kita jikalau berdoa tidak perlu mengeraskan suara karena Allah SWT tidak tuli, gunakanlah suara yang lembut. Untuk lebih memahami maka saya ambil sebuah perumpamaan. Apabila anda menginginkan sebuah motor karena untuk memudahkan anda dalam keseharian anda mencari nafkah, maka tidak usahlah anda meminta motor tersebut, cukup anda berdoa menggunakan kata umumnya saja yakni berdoa untuk dianugrahkan sebuah kendaraan. Dan lebih bagus lagi kalau doa anda seperti ini “ Yaa… Allah mudahkanlah urusanku ini”. Doa tersebut sangat sederhana tapi tidak membatasi Allah SWT untuk mengabulkannya. Dalam doa tersebut tidak ada kata kebutuhan yang anda harapkan itu, tapi itu bukan suatu keharusan, yang pasti biar anda tidak menyebutnya Allah sudah tahu sebelumnya. Dengan doa seperti itu insya Allah semua yang bersangkutan dengan percarian nafkah anda akan dimudahkan oleh Allah. Siapa tahu Allah mau memberikan anda mobil tapi Allah tidak berikan karena anda minta motor. Atau anda minta motor tapi Allah tidak mengabulkan karena yang cocok bagi anda adalah sebuah sepeda karena Allah tahu bahwa motor lebih beresiko disbanding sepeda. Dan Allah-pun tidak memberikan sepeda tersebut karena anda minta motor. Jadi anda tidak mendapatkan apa dari doa anda sendiri.
Setiap doa dalam Al-Qur’an selalu kita dapatkan kata-kata seperti kata petunjuk, rahmat, ampunan, jalan lurus.
Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Q.S. Al-Fatihah: 6)
Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka. (Q.S. Al-Baqarah: 201)
Do'a mereka di dalamnya ialah: "Subhanakallahumma, dan salam penghormatan mereka ialah: "Salam". Dan penutup doa mereka ialah: "Alhamdulilaahi Rabbil 'aalamin”. (Q.S. Ay-Yunus: 10)
Doa juga haruslah doa yang baik bukan doa yang mengandung kejahatan. Seperti pengalaman sehari-hari banyak orang yang berdoa yang tidak menyadari dirinya kalau ternyata yang dilakukannya itu adalah kesalahan. Seperti contoh seseorang berkendaraan yang mau melewati larangan, diapun mengucapkan banyak doa yang dilengkapi basmalah dan doanya ditutup dengan ucapan amin supaya dia terhindar dari penglihatan polisi. Namun doa seperti itu tidak akan dikabulkan oleh Allah bahkan dia hanyalah menambah dosa. Allah berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya:
Dan manusia berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. (Q.S. Al-Isra’: 11)
Secara tidak langsung anda sudah sedikit tahu syarat-syarat berdoa yang benar.
Makna Firman Allah surah Al-Mu’min ayat 60
Saya ulangi lagi bahwa surah Al-Mu’min tersebut berbunyi:
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Firman Allah tersebut saya kira sudah anda pahami setelah membaca penjelasan sebelumnya namun saya mengambil sebuah contoh lagi denagan memetik sebuah kisah sederhana.
Ada seorang kakek tajir yang sayang sekali kepada kedua orang cucunya. Karena rasa sayangnya terhadap cucunya sehingga kakek tersebut mengatakan kepada kedua cucunya tersebut “Wahai kedua orang cucuku, mintalah kepadaku apa yang engkau minta”. Kakek tersebut memang adalah orang kaya yang sudah pasti dapat memperkenankan apa yang diminta cucunya walaupun sebuah mobil kendaraan. Mengingat ucapan kakeknya itu sehingga cucu A minta dibelikan kelereng sedangkan cucu B minta dibelikan buku pelajaran. Apa yang terjadi, permintaan cucu A belum dikabulkan karena kakeknya khawatir nanti kelereng yang akan diberikannya tertelan dan bisa jadi berakibat fatal. Sedangkan permintaan cucu B tetap dikabulkan oleh sang kakek karena kakek menyadari bahwa betapa buku pelajaran bermanfaat bagi cucunya. Buku tersebut diberikannya kepada cucunya dan bahkan permintaan cucu B tersebut dilebihkan yakni juga dihadiahkan sebuah meja belajar. Cucu A tidak dipenuhi permintaannya bukan berarti kakek tidak sayang kepada cucunya tersebut, justru tidak memenuhinya permintaan cucunya itu menandakan bahwa nenek sayang sekali kepada cucunya.
Dengan kisah diatas dapatlah kita pahami makna firman Allah surah Al-Mu’min ayat 60 tersebut. Allah tidak mengabulkan doa hambanya bukan berarti Allah tidak sayang atau tidak memperhatikan doa hambanya. Biar bagaimanapun besar dosa hamba Allah itu, Allah tetap sayang kepadanya. Ketidak terkabulan doa itu justru lebih menandakan cintanya Allah kepada hambanya. Dan adapaun doa yang bermanfaat yang dilantunkan sang hamba Allah akan kabulkan lebih apa yang hamba harapkan.
Tidak setiap doa yang dipanjatkan oleh manusia itu bermanfaat. Sebagai contoh lagi, seseorang memohon kepada Allah agar diberi harta dan kekayaan yang banyak untuk anak-anaknya kelak. Akan tetapi Allah tidak melihat kebaikan di dalam doanya itu. Yakni, kekayaan yang banyak itu justru dapat memalingkan anak-anak tersebut dari Allah. Dalam hal ini, Allah mendengar doa orang tersebut, menerimanya sebagai amal ibadah, dan mengabulkannya dengan cara yang sebaik-baiknya. Sebagai contoh lainnya, seseorang berdoa agar tidak terlambat dalam memenuhi perjanjian. Namun tampaknya lebih baik baginya jika ia sampai di tujuan setelah waktu yang ditentukan, karena ia dapat bertemu dengan seseorang yang memberikan sesuatu yang lebih bermanfaat untuk kehidupan yang abadi. Allah mengetahui masalah ini, dan Dia mengabulkan doa bukan berdasarkan apa yang dipikirkan orang itu, tetapi dengan cara yang terbaik. Yakni, Allah mendengar doa orang itu, tetapi jika Dia melihat tidak ada kebaikan dalam doanya itu, Dia memberikan apa yang terbaik bagi orang itu. Tentu saja hal ini merupakan rahasia yang sangat penting.
Mencapai Hakikat Berdoa
Allah SWT tidak membatasi kita berdoa dalam hal tempat dan waktu. Allah lebih memerintahkan kita berdoa kapan dan dimana saja. Dan yang lebih penting doa itu akan kembali kepada diri kita sendiri. Doa yang terkabul atau tidak merupakan faktor kedua dari bedoa itu sendiri. Namun faktor utama adalah doa merupakan salah satu rangkaian ibadah. Melantunkan satu kalimat doa insya Allah akan mendapatkan kebaikan disisi Allah SWT. Keseringan kita berdoa akan membawa kita ke sesuatu dimana anda merasakan hakikat doa itu. Salah satu tanda tercapainya hakekakat doa itu adalah dimana anda merasa malu berdoa kepada Allah SWT. Sebagaimana kita ketahui bahwa nabi-nabi dan waliullah Allah itu sungguh sangat dekat kepada Allah, akan tetapi para nabi, waliullah, dan sebagian ulama merasakan betapa ia malu melantunkan doa kepada Allah SWT. Mereka malu meminta kepada Allah karena mereka merasa tak pantas merasakan nikmat Allah SWT dibanding pengabdiannya kepadaNya.
Satu kisah, Nabi Ayyub AS mengidap penyakit kulit yang sungguh sangat parah sampai hatinya saja yang tak terkerumuni ulat. Sungguh nabi Ayyub AS dapat menanggung cobaan yang dititpkan Allah SWT kepadanya. Nabi Ayyub merupakan seorang kaya yang taat beribadah namun akhirnya kekayaannya itu hilang sebagai ujian dari Allah SWT. Tapi ujian kehilangan harta benda tak membuat dia berhenti mengabdi kepada Allah SWT, mulutnya tak pernah berhenti menyebut nama Allah SWT. Beberapa macam ujian yang ia lalui namun tak ada yang dapat menurunkan keimananya kepada Allah SWT. Ujian terakhir yang diberikan kepada Nabi Ayyub adalah ujian kesehatan. Penaykit kulit yang beliau hadapi membuat istri beliau berkata kepadanya "Wahai sayangku, sampai kapankah engkau tersiksa oleh Tuhanmu ini? Di manakah kekayaanmu, putera-puteramu, sahabat-sahabatmu dan kawan-kawan terdekatmu? Oh, alangkah syahdunya masa lampau , usia muda, badan sehat, sarana kebahagiaan dan kesejahteraan hidup tersedia dikelilingi oleh keluarga dan terulang kembali masa yang manis itu? Mohonlah wahai Ayyub dari Tuhanmu, agar kita dibebaskan dari segala penderitaan dan musibah yang berpanjangan ini."
Berkata Ayyub menjawab keluhan isterinya: "Wahai isteriku yang kusayangi, engkau menangisi kebahagiaan dan kesejahteraan masa yang lalu, menangisi anak-anak kita yang telah mati diambil oleh Allah dan engkau minta aku memohon kepada Allah agar kita dibebaskan dari kesengsaraan dan penderitaan yang kita alami masa kini. Aku hendak bertanya kepadamu, berapa lama kita tidak menikmati masa hidup yang mewah, makmur dan sejahtera itu?" "Delapan puluh tahun", jawab isteri Ayyub. "Lalu berapa lama kami telah hidup dalam penderitaan ini?" tanya lagi Ayyub. "Tujuh tahun", jawab si isterinya.
"Aku malu", Ayyub melanjutkan jawabannya," memohon dari Allah membebaskan kita dari kesengsaraan dan penderitaan yang telah kita alami belum sepanjang masa kejayaan yang telah Allah kurniakan kepada kita. Kiranya engkau telah termakan hasutan dan bujukan syaitan, sehingga mulai menipis imanmu dan berkesal hati menerima taqdir dan hukum Allah. Tunggulah ganjaranmu kelak jika aku telah sembuh dari penyakitku dan kekuatan badanku pulih kembali. Aku akan mencambukmu seratus kali. Dan sejak detik ini aku haramkan diriku makan dan minum dari tanganmu atau menyuruh engkau melakukan sesuatu untukku. Tinggalkanlah aku seorang diri di tempat ini sampai Allah menentukan taqdir-Nya.".
Kenapa malu berdoa merupakan salah satu tanda tercapainya hakikat doa. Untuk mendapatkan jawabannya, maka kita kembali kepada pertanyaan “Mengapa Allah memerintahkan hambanya uuntuk selalu berdoa kepadanya”. Doa merupakan suatu ibadah yang membutuhkan iman yang tinggi. Orang yang melantunkan doa itu pasti sudah beriman kepada Allah SWT. Secara logika, tak mingkin seseorang berdoa kalau dia tidak mengakui keberadaan tuhan. Karena tuhanlah yang mengabulkan doa. Maka dari itu orang berdoa pasti percaya bahwa tuhan itu ada. Maka dari itu Allah menguji hambanya dengan memerintahkannya hambanya sehingga Allahpun menyatakan kepada hambanya bahwa orang yang sombonglah yang tak mau melantunkan doa.
Penutup
Marilah kita merobah cara berdoa kita yaitu cara berdoa yang sesuai Al-Qur’an Al-Karim. Saya sebagai penulis Artikel ini telah mrasakan indahnya terkabulnya doa. Saya berani mengatakan dan ini bukan kesombongan bahwa dimana doa saya tak pernah tidak terkabulkan. Karena yang saya minta dalam doa saya yakni petunjuk, reski yang murah, dan sebagainya. Dengan permintaan itu alhamdulillah Allah selalu menunjuki jalan, reskipun al-hamdulillah tak pernah saya merasakan pedihnya kekurangan reski. Memang saya bukan orang kaya tapi Al-Hamdulillah perlengkapan bermusik sudah terpenuhi. Tapi ada satu doa saya yang saya tidak tau terkabul atau tidak yaitu ketika saya minta ampunan kepada Allah. SWT. Tapi yakin saja Allah SWT maha pengampun.
By: Abrah
Kunjungi saya di www.abrahkreatif.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar