Jumat, Januari 22

Kesamaan Antara Seni Musik dan Seni Baca Al-Qur’an (Tajwid)

Mangnya ada kesamaan antara Seni Musik dengan  Seni baca Al-qur’an? Bukanya cuma Seninya doank yang sama, berarti Seni masak-memasak sama juga donk? He he he (Sumber Gambar di smpiing:http://1.bp.blogspot.com/_jU1zeMnie-U/RwOP0Tp2vLI/AAAAAAAAACE/wNLejR4w19I/s320/tilawah.jpg)
Anreko balala klo makanan cepatx minta ampun! 
Bukannya Musik itu gak ada dalam Islam, Haram malah sedangkang bertajwid itu wajib hukumx..
Allah berfirman dalam Al-Qur’an yang Artinya “Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan/tartil (bertajwid)” [Q.S. Al-Muzzammil (73): 4]. Diayat lain Allah berfirman yang artinya “ Dan Kami (Allah) telah bacakan (Al-Qur’an itu) kepada (Muhammad s.a.w.) secara tartil (bertajwid) “ [Q.S. Al-Furqaan (25): 32].
Sedangkan dalam Hadits Rasulullah SAW besabda:
منا فليس بالقرآن يتغن لم من
“barangsiapa yang tidak melagukan al-Qur’an maka ia bukan dari golongan kami”. Di hadits lain rasulullah bersabda yang artinya "Ambillah bacaan Al-Qur’an dari empat orang, yaitu: Abdullah Ibnu Mas’ud, Salim, Mu’az bin Jabal dan Ubai bin Ka’ad." (Hadits ke 4615 dari Sahih Al-Bukhari). Hadis tersebut maksudnya bacalah Al-qur’an sebagaimana bacaan keempat Shabat yang disebutkan hadits tersebut dimana membacanya dengan pelan-pelan.
Masih ada hadits yang yang artinya: "Ketahuilah bahwa Baginda s.a.w. sholat kemudian tidur yang lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi, kemudian Baginda kembali sholat yang lamanya sama seperti ketika beliau tidur tadi, kemudian tidur lagi yang lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi hingga menjelang shubuh. Kemudian dia (Ummu Salamah) mencontohkan cara bacaan Rasulullah s.a.w. dengan menunjukkan (satu) bacaan yang menjelaskan (ucapan) huruf-hurufnya satu persatu." (Hadits 2847 Jamik At-Tirmizi)
 Sedangkan dalil dari Ijma' Ulama. “Telah sepakat para ulama sepanjang zaman sejak dari zaman Rasulullah s.a.w. sampai dengan sekarang dalam menyatakan bahwa membaca Al-Qur’an secara bertajwid adalah suatu yang fardhu dan wajib. Pengarang kitab Nihayah menyatakan: "Sesungguhnya telah ijma’ (sepakat) semua imam dari kalangan ulama yang dipercaya bahwa tajwid adalah suatu hal yang wajib sejak zaman Nabi s.a.w. sampai dengan sekarang dan tiada seorangpun yang mempertikaikan kewajiban ini." (http://belajartajwid3p.com/)
 Banyak banged yah sumber yang mengharuskan bertajwid.. he he trus mana sumber yang mengharuska bermusik…? Persamaanx dimana bro?
 eda benget yah Antara musik dengan Tajwid… he he he tapi menurut saya banyak kesamaan diantara keduanya. Banyak teringat ketika masih skul dipsantren pada saat mempelajari Musik dibangku kuliah..
Klo soal Halal haramx musik, baca aja artikelku yang lain yang berjudul Musik Halal VS Shalat Haram… judulx kntraversi bgt yah? Cari di link inii>> (www.abrahkreatif.blogspot.com)...
 Persamaanx dimana yah…
Langsung saja!!!
 Dalam Ilmu tajwid dikenal Istilah Saktah dan Waqaf… Saktah artinya diam sebentar dengan tidak melepaskan nafas tapi bukan Waqaf. Sedangkang Waqaf sendiri itu ialah berhenti karena ada sangkut paut antara kalimat sesudahnya baik lafas maupun maknanya. Ma’su’x bro? baca aja bro buku tajwidnya klo mau lebih jelas lagi soal Saktah dan Waqaf, yang penting disini bahwa Saktah dan Waqaf itu artinya berhenti. Sakta ditandai hurum “sin” kecil yg berada antara dua kata sedangkan waqaf terbagi 12 macam dan masing2 punya symbol tersendiri seperti Waqaf Lazim ditandai dengan hurum “mim”. Waqaf jaiz ditandai dengan huruf “jim’ dsb. Klo mo lihat tanda2 yang lainnya, buka aja qur’anx dan cari huruf2 kecil sekalian dibaca supaya pahala bertambah dikit sebagai setetes  air disaat anda ditengah gurun pasir. He he he!
Dalam teori musik berhenti itu juga digunakan dan menggunakan tanda tertentu yang disebut tanda diam atau Rests. Tanda diam juga bermacam macam panjangx seperti tanda diam penuh panjangx 4 ketukan, tanda diam setengah panjangx 2 ketukan dsb.
Berhenti dalam teori seni baca al-qur’an sering digunakan karena persoalan nafas begitupula seorang komposer kadang menggunakan tanda diam karena perimbangan nafas supaya penyanyi dapat menggunakan tempat tersebut untuk mencuri nafas. Mencuri nafas? Uda 60 tahun aq hidup di atas bumi ini belum pernah aq dengar orang kecurian nafas! wkwkwkwkwkwk
 Pernah dengar gak orang klo melagukan alqur’an itu biasanya pada saat memulai, suarax kecil gitu malah gak kesampaian dengarx dan perlahan-lahan suara semakin besar. Dan kadang juga pada saat memulai suara qari’x langsung besar dan perlahan2 jadi megecil. Memang itu ada dalam teori dalam tajwid supaya lantunan Al’qur’an gak membosankan, tapi hal ini tidak ada tanda yang formal, para qari’ menggunakan tandanya masing2. Dalam teori musik, besar kecilnya suara itu dinamakan dinamika dan menggunakan tanda tertentu pada dinamika tertentu pula. Tanda tersebut dinamakan “Dynamic Markings”. Tanda2 tersebut seperti tanda“ppp”) artinya lembut , pp, p, mp, mf, f, ff sampai” fff”yang artinga keras banget… selain itu dikenal juga istilah “Crescendo” artinya dari kecil kebesar ditandai dengan simbol (<) dan “Decrescendo” yang artinya dari besar ke kecil ditandai dengan simbol (>). 
 Pada saat kita menjadi seorang makmun, kita kadang tdk menumukan suara yang pas untuk mengikuti bacaan Imam, itu apabila imam bertipe suara Bass. Sehinnga makmun banyak fals2 suarax saat membaca amin. Seharusnya imam harus mengerti bahwa manusia itu punya tinggi suara yang berbeda jadi imam yang bersuara Bass seharusnya memodulasi suaranya atau meninggikan suara supaya makmun dapat mengikutinya dengan seksama pada saat membaca amin. Begitu pula sebaliknya, kadang kita mendengarkan tadarrus Al-qur’an baik di radio maupun di TV, tapi suara qari’nya terlalu tingggi sehinnga pendengar yang bersuara Bass tidak dapat mengikutinya. Dalam teori musik, istilah ini dikenal dengan “Key Signature” atau tanda kunci. Tanda kunci ini otomatis berkaitan dengan nada dasar. Trutama dalam paduan suara, nada dasar penting sekali untuk ditentukan karena nada-nada yang terlalu tinggi dapat menyusahkan suara sopran dan tenor jd merengek-rengek tenggorokan sakit karena nada yang ketinggian. Begitupula nada dasar yang kerendahan dapat menyusahkan suara alto dan bass jadi seperti memendam sebuah penyakit karena suara yang kerendahan tidak dapat ia jangkau. Jadi sekali lagi khususnya seorang imam shalat, pintar-pintarlah dalam menentukan sebuah nada dasar apabila menjadi Imam shalat.
 Dalam Ilmu Tajwid dikenal istilah Mad… mad artinya Panjang. (Abdullah Asy’ari BA, Pelajaran tajwid, hal: 31). Mad ada kurang lebih 13 macam dan panjangnya pun bermacam-macam ada yang 1 Alif atau 2 harakat, ada yang 2 ½ alif atau 5 harakat, ada yang 3 alif atau 6 harakat dsb. Sedangkan dalam teori musik, mad dikenal dengan istilah irama. Irama sangat berkaitan dengan ketukan, ketukan dalam teori musik sama halnya harakat dalam Ilmu Tajwid. 1 harakat menggunakan kecepatan sedang sekitar tempo 60 atau Andante. Ketukan dalam teori musik juga bermacam-macam dengan dilambangkan dengan not. Not penuh sama dengan 4 ketukan, not seperdua sama dengan 2 ketukan, not ¼ sama dengan 1 ketukan, not 1/8 sama dengan ½ ketukan dsb. Untuk selengkapnya baca aja buku teori musik.            
Dalam penyebutan huruf dalam tajwid harus diperhatikan, tiap huruf mempunyai sifat dan mahraj. Mahraj artinya tempat keluar huruf tesebut pada mulut seperti huruf “ba” yang tergolong huruf yang mahrajnya di bibir jadi cara penyebutannya huruf “ba” harus pada bibir tertutup untuk mendapatkan huruf “ba” yang asli. Contoh lain huruf “ta”, dimana huruf tersebut mahrajnya berada di ujung lidah sehingga untuk mendapatkan “ta” yang asli yaitu meynebutnya dengan mengeluarkan huruf tersebut antara ujung dan pangkal kedua gigi muka sebelah atas dan masih banyak lagi. Untuk lebih jelasnya, buka Al-qur’an anda, rata2 Kitab Al-Qu’an mempunya gambar Mahraj Huruf tersebut. Dalam seni musik, penyebutan huruf jg perlu diperhatikan hal ini dinamakan Artikulasi. Artikulasi, adalah lafaz atau pengucapan fonem-fonem di dalam mulut sampai ke dalam leher. (http://id.wikipedia.org/wiki/Artikulasi). Seperti huruf A yang penyebutanx harus dengan mulut terbuka sampai tiga jari anda masuk dimulit eh maksud nya di mulut dengan membentang ke atas. Jari tersebut yaitu jari telunjuk, tengah dan jari manis. Artikulasi dan Mahraj tujuan yaitu supaya dapat menyebutkan huruf-hurus secara tegas dan jelas.  
Selanjutnya, ada huruf2 tertentu dalam bahasa Arab yang pengucapannya harus menggunakan suara bass seperti huruf “ha”, “,ain” dsb.  “Ha” pada kata “alahim” dan “ha” pada kata “Al-hamdu” penyebutannya berbeda walaupun sama-sama huruf “ha”. Perbedaannya yaitu “ha” pada kata “alaihim” digunakan suara bass sedangkan “ha” pada kata “alhamdu” membacax “ha” dalam keadaan biasa2 saja. Yang pasti dalam teori musik kata “Bass” tidak pernah lepas sehinga ada alat musik khusus untuk mengasilkan suara Bass atau suara rendah.
Berikutnya, dalam membaca Al-qur’an, kita kenal istilah berdengung atau gunnah. Hukum tersebut disebabkan oleh bermacam-macan keadaan. Seperti pertemuan “nun mati” dengan huruf-huruf idgam bigunnah, Selain itu “nun tasdid” dan “mim tasdid” juga membacanya harus didengunkan. Dalam   teori musik mendengungkan itu mirip dengan istilah tehnik Vibrasi atau Vibrato yaitu menggoyangkan nada, yah sama halnya dengan mendengung dalam istilah ilmu tajwid. 
Yah.. ternyata banyak kesamaan yah? Tapi SEKIAN dulu fren masukannya diharapkan bgt so artikel ini bisa berkembang. 
By Abrah
Kunjungi saya di http:/abrahkreatif.blogspot.com

Tags

7 komentar:

Anonim mengatakan...

(1) qarar (rendah). (2) nawa (sedang). (3) jawab (tinggi). (4) jawabul jawab (sangat tinggi).

http://bermenschool.wordpress.com/2009/05/22/belajar-seni-baca-al-quran-pengantar/

Anonim mengatakan...

“Qira’ah tujuh imam” ketegori Muslim. Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Sehubungan dengan pembahasan qira’at, ada yang masih kurang jelas bagi saya. Apakah yang dimaksud dengan qira’ah dari riwayat tujuh imam adalah bagaimana cara kita melafadzkan ayat-ayat al-Qur’an, ataukah juga termasuk bagaimana cara kita melagukan bacaan al-Qur’an?

Jazakallahu khairan.

Adhipati Yudhistira Indradinin

Jawaban

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakatuh,Alhamdulillah wash-shalatu wassalamu ‘ala rsulillah, wa ba’du

Istilah qiraat yang biasa digunakan adalah dialek atau cara pengucapan. Contoh yang paling sering adalah imaalah. Sebagian orang Arab mengucapkan vocal ‘e’ sebagai ganti dari ‘a, pada beberapa lafadz Al-Quran. Misalnya ucapan ‘wadh-dhuhee wallaili idza sajee. Maa wadda’aka rabuka wa maa qolee … .

Ini adalah sebuah bentuk qiraat, di mana masing-masing imam punya beberapa lafadz bacaan yang berbeda. Namun di dalam mushaf yang kita pakai sehari-hari tidak terdapat tanda perbedaan bacaan itu. Kecuali kalau kita menelusuri kitab-kitab tafsir yang klasik. Biasanya kita akan menemukan penjelasan tentang perbedaan para imam dalam membaca masing-masing lafadz itu.

Sedangkan masalah perbedaan melagukan bacaan Al-Quran, tidak ada kaitannya dengan ilmu qiraat ini. Khusus untuk masalah melagukan Al-Quran, biasanya dijelaskan dalam nagham. yaitu seni melantunkan Al-Quran.

Nagham ini sendiri sebenarnya merupakan seni, bukan disiplin ilmu. Tepatnya seni melantunkan bacaan Al-Quran. Rupanya, dari berbagai wilayah negeri Islam berkembang seni membaca Al-Quran. Dalam pelajaran nagham, kita mengenal ada jenis-jenisnya, seperti
Nahawand, Bayati, Hijjaz, Shaba, Rast, Jaharkah, Sika dan lainnya. Semua jenis lagu atau irama itu tidak ada kaitannya dengan ilmu qiraat sab’ah. Semata-mata hanya seni melantunkan, tidak ada kaitannya dengan bagaimana melafadzkan ayat Al-Quran.

Umumnya para pembaca Al-Quran dari Mesir yang membawa seni baca Al-Quran ke negeri kita. Mereka mengajarkan berbagai macam lagu dan memberikan beragam variasinya serta membuat harmoni yang khas. Seni seperti itulah yang seringkali diperlombakan di even musabaqah tilawatil quran . Meski bukan satu-satunya jenis perlombaan, tetapi biasanya yang paling mencuat memang masalah seni membaca.

Sedangkan bacaan qiraat sab’ah justru merupakan cabang ilmu Al-Quran yang bersifat syar’i. Bahkan dalam banyak hal, perbedaan qiraat ini pun berpengaruh kepada perbedaan makna dan kesimpulan hukum. Sedangkan seni baca Al-Quran, sama sekali di luar hal ini. Sebab tujuannya adalah menyuguhkan bacaan Al-Quran seindah mungkin.

Wallahu a’lam bish-shawabWassalamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakatuh

Ahmad Sarwat, Lc.

Sumber Qira’ah tujuh imam : http://assunnah.or.id

http://blog.re.or.id/qiraah-tujuh-imam.htm

Anonim mengatakan...

Sejarah Nagham
http://hbis.wordpress.com/2010/01/20/mengenal-nagham-irama-al-quran-dan-kilasan-sejarahnya/

Pengertian Nagham
http://myquran.com/forum/archive/index.php/t-8677.html

Anonim mengatakan...

Nahawan awwal maqom
بيمناك بحر عطي بيا ني, فهلل وبشر بدين اله
Maqom jawab
إذا كم ندلالي ونتجاني على يكفيك ياغصن التثاني
Nahawan naqrish
وحسابي مع قنا تي لفعالي شاهداني
Nahawan murokkab
والدما تجري عليهالونها أحمرقاني

Lagu hijazi -4-

Hijaz awwal maqom
يا وردة والصطرياضي مظلة تزري بوجه ذات حطر عاطرا
Hijaz kur
تزري بوجه ذات حطر عاطرا

Hijaz kar
يا نعمة الله اني خاءف وجل,يانعمةالله اني مخاص عاني
Hijaz kar kur
وليسلي عمل القل عليم به سوى محبتكاالعظمى وايماني


Maqom ‘usyaq
يا سرحة بجوار الماء نا ضرة, شقاق دمع اذا يو ف شقيقي

Rost ‘alan nawa Maqam
يا سرحة بجوار الماء نا ضرة, شقاق دمع اذا يو ف شقيقي

Maqom zanjiron
اشرقا النورفى العوا لم لما بشرتها باحمد الانباء


Lagu Syika-6-

Syika awwal maqom
مو لا يكتبت رحمة الناس عليه فضلا وكرم

Syika roml
فلمرجع والمال والكل اليه عربو وعجم

Syika ‘iroqy
ما لي عمل يصلح للارض عليك بل صار عجم

Syika turki
فارحم ذليووقفت بين يديه بل صار عجم

Lagu jiharkah-7-

Jiharkah awwal maqom
الله زاد محمد تعظيما,وحباه فضلامن لدنه عليما

Jiharkah jawab
واحتصه فى المر سلين كليماذارءفت بالمومنين رحيما

Bayyati penutup
واحتصه فى المر سلين كليماذارءفت بالمومنين رحيما




http://ninik-listiawati.blogspot.com/2010/10/lanjutan-nagham.html

Anonim mengatakan...

Lagu Nahawand-3-
Nahawan awwal maqom
بيمناك بحر عطي بيا ني, فهلل وبشر بدين اله
Maqom jawab
إذا كم ندلالي ونتجاني على يكفيك ياغصن التثاني
Nahawan naqrish
وحسابي مع قنا تي لفعالي شاهداني
Nahawan murokkab
والدما تجري عليهالونها أحمرقاني

Lagu hijaz-4-

Hijaz awwal maqom
يا وردة والصطرياضي مظلة تزري بوجه ذات حطر عاطرا
Hijaz kur
تزري بوجه ذات حطر عاطرا
Hijaz kar
يا نعمة الله اني خاءف وجل,يانعمةالله اني مخاص عاني
Hijaz kar kur
وليسلي عمل القل عليم به سوى محبتكاالعظمى وايماني

Anonim mengatakan...

DASAR-DASAR NAGHAM ALQUR'AN

بسم الله الرحمن الرحيم

اللهم ارحمنا بالقرأن, واجعله لنا إماما ونورا وهدى ورحمة, اللهم ذكرنا منه ما نسينا وعلمنا منه ما جهلنا وارزقنا تلاوته أناء الليل واطرا ف النهار, واجعله لنا جحة يا رب العالمين

ِArtinya: “Ya Allah curahkanlah rahmat kepadaku dengan Alquran, dan jadkanlah Alquran sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk dan rahmat bagiku. Ya Allah, ingatkanlah aku terhadap apa yang telah aku lupakan dari Alquran. Ajarilah aku apa-apa yang belum aku ketahui dari Alquran. Anugerahilah aku kemampuan untuk senantiasa membacanya sepanjang malam dan siang. Jadikanlah Alquran sebagai Hujjah bagiku (yang dapat menyelamatkanku) wahai Tuhan seru sekalian alam.

Dalam rangka memperindah bacaan alqur'an, terdapat beberapa macam naghom yang dapat dipergunakan, adapun macam-macam naghom yang dipakai pada umumnya terbagi menjadi 7 macam naghom alquran, antara lain adalah:

1. Lagu Bayyati
Lagu ini terdiri dari tujuh macam furu'/ cabang, antara lain adalah:maqom Bayyati qoror atau Bayyati yang paling rendah, Maqom Nawa, Maqom Jawab, Maqom Jawabul jawab, maqom Syuri, dan yang paling tinggi adalah Maqom Syuri bayyati.

Berikut adalah tausikh bayyati selengkapnya:


LAGU BAYATI -1-
Bayyati qarar

سَيِّدِي بِالَّذِي أَمَآدَّكَ بِالْحُسْنىَ وَأَوْلاَكَ بَهْجَةً وَجَمَالاً

Maqom qarar II

وَالَّذِي خَآصَّ وَاجْنَتَيْكَ بِسِحْرٍ حَلاَلاً

Maqom nawa

صِلْ مُحِبًّا يَرَى الصَّبَابَةَ شَوْقاً

Maqom nawa II

صِلْ مُحِبًّا يَرَى الصَّبَابَةَ شَوْقاً.....وَالصُّلُوْحُ مَحَالاًّ

Maqom jawab


إِنِّي أَنَا الصَّبُّ المَْشُوْقُ لاَِحْمَدَا

وَاْلآلِ وَالصَّحْبِ الْكِرَامِ لِلْهُدَى

jawabuljawab

وَشَفِيْعُنَا جَمِيْعًا غَدًا بَابُ الرِّضَا بَحْرُ الْهَنَاءْ

Maqom syuri

هُوَ أَحْمَدٌ بَابُ الْهُدَى

Maqom syuri bayyati

هُوَ أَحْمَدٌ بَابُ الْهُدَى ذُوْ الْمُعْجِزَاتِ عَلَى الْمَدَى


2. Lagu Shoba
Sebagaimana lagu Bayyati, Lagu shoba-pun sering digunakan dalam memperindah bacaan Alquran.Lagu ini terdiri dari empat macam furu'/cabang, diantaranya adalah: Shoba Awwal Maqom, Maqom isti'aro, maqom 'asyiron dan yang terakhir adalah shoba ma'al ajam.
Berikut ini adalah tausyih lagu shoba selengkapnya:

Lagu Shoba -2-

Shoba awwal maqom

ارا طيرا على غصن ينادي 2

Maqom Isti’aro

اتت بشرى لمجروح فادي

Maqom ‘asyiron

كواكب تمن اوالدنيا جمالا وغرش حمن تاسل واستطا لا

Maqom shoba ma’al ‘ajam

ثموت منا زلا وكرمت ألا....وطبت عشيرة وابا وخالا

Anonim mengatakan...

syukran atas ilmunya